Wednesday, February 5, 2014

Rombongan - Borongan

Rombongan mahasiswa dari Fakfuah bergerak menuju Zagardah untuk melakukan kerja praktik.  Sebagian singgah di Zurabaiah. Apa keperluannya? O o, ternyata, untuk membuatkan tugas akhir seharga dua jutaan sampai dua juta setengah an di sebuah jasa perjokian tugas akhir. Puluhan orang, Brow. Nggak tanggung-tanggung. Tinggal hitung saja tuh kocek. Untuk DP sebagian dari mereka saja bisa mencapai Rp43 jeti. Gimana nggak kipas-kipas tuh, sang joki dengan lembaran merah muda bergambar Soekarno, yang mungkin hanya meringis melihat anak bangsanya berpolah seperti itu ....
Ah, entah apalah kata mereka, pengalihan hak cipta atau pembimbingan atau apalagi ....

Dengan arahan seorang PNS dari Fakfuah yang juga tengah mengerjakan tesisnya di joki tersebut. Para bidan tersebut mantuk-mantuk. Dan, sebenarnya, apa sih hubungannya antara profesionalitas, keahlian kerja kebidanan dengan lembaran-lembaran tugas akhir? Kalaulah memang ingin menciptakan bidan yang berkualitas, profesional, dan mumpuni, apakah mereka harus dipaksa untuk menyusun tugas akhir yang membebani mereka, sehingga justru mengarahkan mereka pada kecurangan.

Selain, rombongan dari Fakfuah, ada juga rombongan dari Panjuruhan, 10 Pegawai Negeri Sipil, yang cantik-cantik dan hensem-hensem digiring oleh koordinatornya untuk mendapatkan tesis instan. Koordinator ini biasanya adalah juga dosen di tempat para PNS itu mengambil gelar Magister Manajemennya.

Mendengar ceritanya, ada beberapa tawaran dari para joki yang sudah diterima oleh koordinator itu. Mulai harga Rp750rb sampai Rp6 jeti, Brow. So, tinggal pilih saja yang sesuai kantong. Dan, tahu enggak, si koordinator ini bekerja sama dengan isterinya, lo. Isterinya entu yang ngoordinir para mahasiswa entu, nah, si suami yang mobile, melakukan kerja sama dengan para joki. Pastinya ada persentase-persentasenya a ka fee a ka bonus, dong. Mulai 5% sampai 10%. Tergantung kesepakatan ... Sooo, dengan alasan kualitas tulisan, si PNS pun digiring untuk membeli tugas akhir yang rasional. Rasional untuk kantong koordinator, rasional untuk kantong PNS. Dan kutak-kutik, main di kuitansi juga Oke, lo. Alih-alih proses mark up dana ekstraaa ....

Wiiiinggg ... Mau dibawa ke mana negara kitaaa .....

No comments:

Post a Comment