Saturday, January 4, 2014

Yang Aku Butuhkan itu ... Ijazah

Prawin Syahputra menekan-nekan kepalanya.
"Pusing aku. Ngerjain skripsi gak kelar-kelar. Padahal sudah kusogok itu dosen biar aku dilulusin, Tapi ada yang tidak mau nerima."
"Halah, skripsimu ini gampang, la wong cuman korelasi doang. Cuma ya itu nggak jelas antara judul sama rumusan masalah, dan maunya apa," jawab konsultan eksternal yang membantu mengerjakan skripsi Prawin.
"Nggak apa-apa wes, sing penting kelar. Mending ngurus eskpor rempahku, dapet duit, bisa senang-senang,"
"Ya wes to, nggak usah diterusin skripsinya, la wong gak niat gitu kok,"
"Masalahnya Papaku ingin aku dapet S1,"
"Ayolah, aku diajarin ini," ujarnya sambil membuka file skripsinya.
"Aku juga sudah bikin powerpoint untuk presentasi. Nanti tolong dilihat ya, dan kasih komentar." Lanjutnya.
Sang pembimbing eksternal yang adalah notabene Joki TA mengajarkan runtutan proses pengerjaan dan apa saja kekurangan skripsi si Prawin. Dengan demikian, nanti saat mempertahankan skripsinya di depan penguji, Prawin tidak menyinggung kelemahan dalam skeipsinya tersebut.

Setelah belajar presentasi, Prawin terlihat lega.
"Sudah kutawarkan ke kampus 40 juta lo, biar aku bisa diluluskan gak pakai ribet, tapi ada dosen yang nggak mau," jelasnya.
"Kurang banyak kali. Kasihkan saja ke saya,"
"Lah, Bapak kan tidak bisa kasih ijazah ke saya. Saya butuhnya ijazah kok," jawabnya.
"Ada dosen yang sudah kadung mau menerima, la minta terus ini. Makanya aku harus segera lulus biar bisa lepas dari dosen itu," Lanjutnya.

O o ...

No comments:

Post a Comment