Monday, January 6, 2014

Salah Kasih Uang Pelicin

Hendrowongso Cipto Dwi Rahardjo Kusumo  menangis dan mengadu kepada Joki yang mengerjakan tugasnya, karena skripsi yang dikerjakannya ditolak oleh dosen penguji. Skripsi yang judulnya melenceng dari referensi acuan yang digunakan itu telah disusun sampai selesai dan dinyatakan siap untuk maju sidang. Tetapi ditolak oleh dosen penguji, karena melenceng dari referensi acuan yang digunakan. Terlebih lagi, karena referensi acuan yang digunakan menggunakan bahasanya Ratu Elizabeth, maka banyak kalimat yang sulit dipahami oleh orang Indonesia. 

Gimana gak sulit. La wong bisa jadi menerjemahkannya bukan karena paham, tapi karena dari kata per kata. Atau mungkin dibantu oleh si mBah Google via Google Translate nya. Hehehe ....

Dengan pakaian lengkap dan sempurna, celana hitam, kemeja putih, lengkap dengan dasi, dan rambut disisir rapi si Wongso CD meneteskan air mata dan membawa kembali draft tugas akhirnya kepada sang Joki.

La iya lah, dosen pembimbingnya manut Wongso CD, la wong si dosen sudah dikasihin 'sesuatu' untuk melicinkan jalan. Itu tuh, uang pelicin aka semacam uang suap. Tetapi mungkin karena terlalu licin, akhirnya si Wongso CD malah tergelincir. Dan, diapun hanya bisa menangis dan menunggu revisi skripsinya oleh sang Joki.

Wongso, Wongso, la iya lah, la wong kamu salah alamat. Harusnya yang dilicinkan itu dosen pengujinya, dan bukan dosen pembimbingnya ... Terlalu banyak menyanyikan lagunya Ayu Ting Ting sih, jadinya Salah Alamat deh ....

No comments:

Post a Comment